**Petrik Kluivert: Tantangan Berat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia**
Perjalanan Timnas Indonesia untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2026 semakin bergulir di babak keempat Kualifikasi Zona Asia. Pertandingan krusial melawan Arab Saudi dan Irak akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang, dan para penggemar sepak bola Indonesia berharap Garuda bisa memberikan yang terbaik. Namun, pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan pandangan yang cukup realistis mengenai peluang timnas di fase ini.
**Kondisi Stamina Menjadi Kendala Utama**
Dalam sebuah podcast bersama Jeje, penerjemahnya di Timnas Indonesia, Petrik Kluivert mengungkapkan kekhawatiran mendalam terkait kondisi fisik dan persiapan tim. Menurutnya, Timnas Indonesia saat ini dirugikan secara signifikan dari segi stamina. Agenda pertandingan yang padat dan kesulitan dalam mengumpulkan seluruh pemain untuk sesi latihan intensif menjadi faktor utama yang menghambat performa tim.
“Saya jujur saja, peluang kita tidak sampai 30 persen,” Petrik Kluivert dengan lugas. “Mungkin para penggemar Indonesia tidak akan setuju dengan pendapat saya, tetapi sebagai seorang pelatih sepak bola, saya hanya menyampaikan pendapat berdasarkan analisis objektif.”
**Analisis Ketidakseimbangan Jadwal Pertandingan**
Petrik Kluivert menjelaskan bahwa posisi Timnas Indonesia di Pot 3 (peringkat ke-3) dalam undian babak keempat turut memperburuk situasi. Grup mereka berisi Arab Saudi dan Irak (Pot 2), sementara Pot 1 ditempati oleh tim-tim yang memiliki keunggulan dalam hal persiapan.
“Kita masuk Pot 3, kan? Arab Saudi dan Qatar berada di Pot 2, sedangkan Indonesia dan Oman berada di Pot 3,” jelasnya. “Semua tim harus bertanding dalam kurun waktu 9 hari. Misalnya, pertandingan dimulai pada tanggal 1 hingga 9 Oktober. Artinya, timnas harus berkumpul pada tanggal 1, dan langsung melakukan tiga pertandingan.”
Lebih lanjut, Petrik Kluivert menyoroti masalah logistik dan waktu perjalanan yang dapat mengganggu persiapan tim. “Jika pertandingan terakhir dimainkan pada tanggal 9 Oktober, dan hasilnya bisa berubah tergantung hasil pertandingan sebelumnya, maka timnas tidak akan memiliki waktu istirahat yang cukup. Bahkan, mereka mungkin harus langsung bertanding satu atau dua hari setelah kedatangan. Dengan demikian, mereka tidak akan memiliki waktu untuk melakukan latihan intensif atau memulihkan stamina mereka.”
“Biasanya, tim yang berada di Pot 1 mendapatkan istirahat 4-5 hari setelah pertandingan, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan optimal untuk pertandingan terakhir. Siapa yang untung? Tentu saja, tim yang berada di Pot 1.”
**Keunggulan Persiapan Tim dari Pot 1**
Petrik Kluivert juga menyoroti perbedaan signifikan dalam persiapan antara Timnas Indonesia dan tim-tim dari Pot 1, khususnya Arab Saudi dan Qatar. Kedua tim tersebut memiliki pemain-pemain lokal yang siap untuk dipanggil dan dilatih, serta memiliki fleksibilitas untuk memperpanjang durasi persiapan mereka hingga 7-10 hari.
“Arab Saudi dan Qatar tidak memiliki pemain dari luar negeri. Mereka sudah siap dari liga nasional mereka dan dapat melakukan berbagai cara untuk mengumpulkan pemain timnas, misalnya dengan memperpanjang durasi liga hingga 7-10 hari,” ungkapnya. “Ini adalah dugaan pribadi saya, karena mereka juga harus mengikuti Piala Dunia, dan pertandingan mereka akan dimainkan di negara mereka sendiri, sehingga pemain dapat dipanggil lebih cepat.”
**Dampak pada Peluang Timnas Indonesia**
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Shin Tae-yong memprediksi bahwa Arab Saudi memiliki peluang lebih besar untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. “Karena Arab Saudi berada di Pot 1, mereka akan bertanding melawan tim dari Pot 3 (Indonesia). Setelah Arab Saudi menang, mereka kemungkinan besar lolos karena tinggal seri atau menang saja untuk lawan berikutnya.”
Sementara itu, Timnas Indonesia menghadapi tantangan yang lebih berat karena sebagian besar pemain inti mereka bermain di luar negeri. Mereka harus terbang ke Arab Saudi dan langsung bertanding dua hari berikutnya, tanpa waktu yang cukup untuk memulihkan stamina dan melakukan latihan bersama.
“Karena pemain inti timnas Indonesia adalah pemain abroad, dan mereka begitu terbang ke Arab Saudi harus tanding dua hari berikutnya, ga ada waktu untuk pulihin stamina mereka dan latihan bareng. Kami rugi dari segi stamina,” pungkas Petrik Kluivert.
**Kesimpulan: Tantangan Berat Menanti Timnas Indonesia**
Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menghadirkan tantangan berat bagi Timnas Indonesia. Selain kualitas lawan yang tangguh, kondisi stamina yang kurang optimal dan ketidakseimbangan jadwal pertandingan menjadi kendala utama yang harus diatasi. Meskipun peluangnya tidak terlalu besar, Petrik Kluivert berharap Timnas Indonesia dapat memberikan yang terbaik dan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di level internasional.
**Kata Kunci:** Timnas Indonesia, Kualifikasi Piala Dunia 2026, Petrik Kluivert, Piala Dunia 2026, Arab Saudi, Irak, Stamina, Pot 3, Persiapan Timnas, Sepak Bola Indonesia.